Jumat, 31 Oktober 2014

materi pelatihan saya di manggadua square

ini adalah materi saya pada pelatihan workshop laptop di manggadua square, gratis lho dan didukung oleh pihak manggadua square

https://drive.google.com/file/d/0Bz7oZz4ujufLMDVySXhibm0yTlU/view?usp=sharing

semoga bermanfaat dan jangan lupa jika berminat untuk magang dan dibayar, juga malah dilatih menjadi teknisi handal silahkan email ke yulius.eka@gmail.com


membetulkan mainboard yang kapasitornya rusak dengan esr



 Semua teknisi pasti mempunyai pengalaman yang sama bahwa mainboard model-model lama umumnya sering dijumpai ada beberapa elko-nya yang kering atau turun nilainya, terutama banyak diketemukan pada pesawat merk-merk china. Elko yang kering dapat menimbulkan berbagai macam gangguan yang kadang sulit dilacak atau bahkan dapat membuat bagian-bagian tertentu tidak kerja sama sekali, terutama jika digunakan pada sirkit yang bekerja pada frekwensi tinggi seperti SMPS (Switch Mode Power Suply) dan bagian Horisontal. Elko kering terkadang membuat teknisi pusing kepala dan memakan banyak waktu saat melacak kerusakan.

Banyak teknisi menyiasati masalah ini dengan cara langsung mengganti semua elko yang ada, dengan tanpa mempedulikan apakah elko-elko tersebut rusak atau tidak. Hal ini umumnya memang cukup berhasil. Tetapi terkadang elko pengganti kualitasnya tidak bagus, sehingga pesawat rusak ulang setelah dipakai beberapa waktu. Mengganti semua elko juga merupakan suatu masalah sendiri jika sirkit yang diperbaiki banyak menggunakan elkoPenggunaan ESR-meter ternyata merupakan pilihan yang paling tepat untuk mengatasi problem-problem diatas. Kami sarankan ESR-meter merupakan tool yang wajib dimiliki oleh setiap teknisi setelah avo-meter.

Menggunakan ESR-meter yang kami buat sendiri dengan biaya kurang dari 50.000 rupiah kami mencatat banyak keuntungan seperti :
Melacak elko rusak dengan waktu lebih cepat karena tidak perlu melepas elko (in-circuit tester) satu persatu.
Hanya elko rusak yang diganti
Dapat digunakan untuk memeriksa kualitas elko baru maupun bekas. Hal ini tentu menguntungkan untuk memanfaat part bekas dari pcb eks ganti mesin. Kadang pesawat rusak ulangan hanya disebabkan karena elko baru yang dipasang ternyata kualitasnya jelek.
Elko yang jika di cek menggunakan ohm-meter kadang hasilnya menipu. Karena kalau dicek dengan ESR-meter ternyata ESR-nya sudah menjadi besar.
Dapat dipakai untuk memeriksa flyback yang short pada gulungan bagian primer (antara pin-B+ dengan pin-Kolektor), def yoke yang short, bagian primer tranfo power yang short.
Untuk mengetahui apakah re-chargeable bateri masih baik. Re-chargeable bateri yang sudah rusak umumnya ESR-nya lebih besar jika dibanding yang masih baik.
Untuk melacak jalur printed yang bocor/short
Dengan membandingkan pada kapasitor yang masih baik, ESR-meter dapat dipakai untuk memeriksa kapasitor dengan nilai ribuan pf.
Catatan :
ESR meter tidak dapat untuk mengetahui elko bocor atau short. Untungnya jarang sekali terjadi kerusakan elko short.
ESR meter hanya cocok untuk memeriksa elko dengan nilai mulai 0.47uF keatas.

Apakah sebenarnya ESR itu?
Umumnya parameter yang dimiliki sebuah elko yang dipahami oleh teknisi adalah “tegangan kerja maksimum” dan “nilai kapasitansi”. Pada hal sebenarnya masih ada beberapa parameter lain misalnya adalah "temperature kerja maksimum" (85 atau 105 derajat C) dan "ESR" (Equivalent Series Resistance).
Kecuali bersifat kapasitip dalam prakteknya elko juga mempunyai karakteristik “resistip” yang disebabkan karena kombinasi resistansi kaki-kakinya, sambungan internal, plat dan elektrolit. Karakteristik resistip inilah yang membentuk ESR, karena kalau digambarkan maka seakan-akan seperti dipasang seri dengan kapasitansi elko tersebut.
Idealnya ESR sebuah elko adalah nol, tetapi dalam praktek hal ini tidak mungkin.
Elko tegangan tinggi cenderung mempunyai ESR yang lebih besar dibanding elko tegangan rendah
Elko dengan nilai kecil cenderung mempunyai ESR lebih besar dibanding elko nilai besar.
Elko 105 derajad (C) cendering mempunyai ESR lebih besar dibanding elko 85 derajad (C).

Apakah ESR-meter itu?
ESR meter adalah merupakan semacam ohm-meter yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya “resistansi” dari elko. Bedanya jika ohm-meter menggunakan arus dc (arus searah) untuk menggerakkan meter, maka ESR meter menggunakan ac (arus bolak-balik) dengan standard frekwensi 150Khz. Seperti tadi sudah dijelaskan bahwa idealnya elko ESR-nya adalah nol. Tetapi hal ini dalam praktek memang tidak mungkin. Elko kualitas bagus dengan nilai 10uF keatas umumnya memang mendekati nol.

Apa penyebab ESR elko dapat berubah.
Pertama disebabkan karena faktor kualitas sambungan komponen didalamnya yang kurang baik. Hal ini dapat dijumpai pada elko baru maupun elko lama.
Kedua disebabkan karena cairan elektrolit yang kering karena menguap atau bocor, yang dapat dijumpai pada elko lama.Apakah akibat jika ESR elko berubah menjadi besar?

Akibat jika nilai ESR elko berubah
Prinsip kerja sebuah elko adalah dapat “di-isi dan di-buang” muatan listriknya secara berulang. Dengan demikian ESR elko akan dilalui arus pengisian-pembuangan ini secara berulang-ulang sesuai dengan frekwensi kerja sirkit. Dan kita tentu sudah paham bahwa resistor jika dilewati arus akan menimbulkan panas sesuai dengan besarnya kuat arus yang lewat dan sesuai besarnya nilai resistansi. Demikian pula dengan elko yang memiliki ESR, makin besar nilai ESR makin besar panas yang timbul didalam elko, dan makin tinggi frekwensi makin besar pula panas yang ditimbulkan. Panas ini lama-kelamaan dapat menyebabkan elektrolit menguap menjadi gas dan merembes keluar, sehingga nilai elko akan berubah menurun. Pada kasus-kasus tertentu panas bahkan dapat membuat elko meledak.
Pada sirkit yang bekerja pada frekwensi tinggi elko seharusnya mempunyai resistansi nol terhadap sinyal frekwensi tinggi. Jika ESR berubah menjadi besar maka resistansi elko tidak lagi nol, dan jika nilainya resistansinya berubah cukup besar maka dapat membuat cara kerja sirkit kacau.

Pengalaman kami dengan penggunaan ESR meter dalam mereparasi pesawat model lama (pesawat tua), yang pertama selalu kami lakukan adalah :
Memeriksa semua elko dengan ESR-meter pada bagian SMPS, Horisontal dan Vertikal dan langsung mengganti jika ESR-nya problem.
Memeriksa secara visual (dengan kaca pembesar kalau perlu) solderan-solderan pada bagian SMPS, Horisontal output, Vertikal Output, dan pcb CRT soket dan menyolder ulang jika nampak ada yang masalah atau mencurigakan solderannya.
Kedua hal tersebut ternyata dapat menghilangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dan sulit dilacak, sehingga penggunaan ESR meter dapat mempersingkat waktu reparasi.

Bagaimana menggunakan ESR meter buatan sendiri (kalibrasi)
Setelah alat selesai dibuat
Kumpulkan beberapa elko bekas yang masih baik. Cari elko bekas dari pcb pesawat buatan Jepang atau Eropa asli (bekas pesawat ganti mesin) karena umumnya kualitasnya bagus untuk dipakai sebagai referensi.
Kelompokkan berdasarkan nilai menjadi nilai kurang dar 2.2uF, kurang dari 4.7uF, kurang dari 10uF dan lebih besar dari 10uF.
Coba gunakan ESR-meter untuk mengukur masing2 kelompok, dan tandai posisi jarum meter pada masing2 kelompok
Tanda tersebut dapat digunakan sebagai referensi penunjukkan ESR elko yang masih bagus.
Jika jarum meter menyimpang kurang dari tanda referensi tersebut, berarti ESR elko sudah tidak baik

jumper pada mainboard

Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan elektrik seperti motherboard komputer.

Baiklah kita fokuskan sebuah Jumper pada sebuah komputer. Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Beruntunglah kita yang pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakan Jumper.

Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu. Tetapi karena penggunaannya lebih banyak pada Motherboard dan Harddisk serta Optical Disk, maka kita hanya akan membahas ketiga hal itu.

Jumper pada Motherboard

1. Jumper Clear CMOS

Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).

Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.

Lalu untuk apa posisi default? Tentu saja, bila kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.

Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa hidup akibat kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS anda telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda gantikan maka Jumper ini bisa anda gunakan.

Jumper ini juga digunakan bila anda lupa pada password yang anda buat di BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang anda buat akan hilang dengan sendirinya.

2. Jumper Bus Clock/Bus Speed

Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.

Pada gambar disamping ini adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.

3. Jumper Bus Ratio

Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.

4. Jumper VGA

Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.

5. Jumper Audio

Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Bila anda mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkanlah sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda mati.

6. Jumper USB Power

Anda pernah mengalami kejadian USB anda tidak bisa berfungsi? atau berfungsi hanya di Windows? Tidak di DOS (misalnya dengan penggunaan Keyboard USB)? Mungkin anda tidak mengaktifkan Jumper USB Power.

Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Bila tidak dipasang, maka USB anda tidak akan berfungsi. Bila di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.

7. Jumper Memory/RAM

Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan setting jumper memory.


Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)

Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah dia akan menjadi Master (tuan) atau Slave (budak).

Hal ini penting di perhatikan tatkala kita melakukan tundem (penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master (tuan) dan yang satu menjadi Slave (budak).

Pada Motherboard tertentu, status Slave (budak) pada harddisk tunggal (tanpa melakukan tundem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.

Kamis, 23 Oktober 2014

suhu ketika mengangkat komponen



TITIK LELEH KOMPONEN
KOMPONEN
TITIK LELEH (celcius)
KETERANGAN
Timah patri 50/50
213

kapasitor
180

emas
1064

Transistor silikom
112.8

Timah solder
180

chipset
320





Jumat, 10 Oktober 2014

daftar kapasitas untuk flashdisk dan ponsel

dibawah ini saya sarikan daftar kapasitas barang yang masih bagus dan tidak rusak, agar dijadikan referensi untuk perbaikan


No
Nama Barang
Ukuran (mikro farad)
1
Flashdisk Toshiba 8 giga
2,93
2
Flashdisk Toshiba 8 giga no:141ASA221BAT
3,3
3
Flashdisk Toshiba 8 giga no:1401141A125NAR601S
6,95
4
Flashdisk Toshiba 8 giga no:1411143A683SARGIS
6,68
5
Flashdisk Toshiba 16 giga no:1421A6A322CAT
3,48
6
Flashdisk Toshiba 16 giga no:1328137A427JAPAA2S
7,7
7
Flashdisk HP 8 giga
7,50
8
Flashdisk HP 4 giga
3,2
9
Flashdisk Kingstone 2 giga
3,16
10
Flashdisk Kingstone 4 giga
1,07
11
Flashdisk Kingstone 4 giga
0,84
12
Flashdisk Kingstone 8 giga
4,34
13
Flashdisk Kingstone 16 giga
6,85
14
Flashdisk TRANSCEND  8 giga
3,30
15
Flashdisk TRANSCEND  4 giga
2,45
16
Flashdisk sandisk 4 giga
1,54
17
Flashdisk sandisk 16 giga
2,7
18
Samsung Galaxy infinite
27,4
19
Samsung Galaxy Grand 1
21,4
20
Samsung Galaxy Note 3
120,7
21
Samsung S3
98,5
22
BB Torch
379
23
BB Gemini
147,8
24
Smartfren Andromax C2
10,9
25
Smartfren Andromax U2
63,5